SMP Negeri 1 Takeran is Fine School

Warta Kegiatan

Fungsi Otak Kiri dan Otak Kanan
Takeran Selasa, 03 Mei 2011
Mengajar haruslah melibatkan otak kiri dan kanan siswanya. Jika tidak melibatkan kedua fungsi
otak itu, ketidakseimbangan akan terjadi bagi diri siswa. Potensi salah satu otak itu akan lemah
dan semakin lemah. Untuk itu, semua guru/dosen/trainer ketika mengajar haruslah
menggunakan strategi pelibatan otak kiri dan kanan siswanya.
 
         
 Otak manusia dibagi menjadi dua bagian yaitu otak kanan dan otak kiri dengan fungsi yang
berbeda. Otak kanan diidentikkan tentang kreativitas, persamaan, khayalan, kreativitas, bentuk
atau ruang, emosi, musik dan warna, berpikir lateral, tidak terstruktur, dan cenderung tidak
memikirkan hal-hal yang terlalu mendetail. Sedangkan otak kiri biasa diidentikkan dengan rapi,
perbedaan, angka, urutan, tulisan, bahasa, hitungan, logika, terstruktur, analitis, matematis,
sistematis, linear, dan tahap demi tahap.
 
 Perbedaan teori fungsi otak kanan dan otak kiri telah populer sejak tahun 1960. Seorang
peneliti bernama Roger Sperry menemukan bahwa otak manusia terdiri dari 2 hemisfer
(bagian), yaitu otak kanan dan otak kiri yang mempunyai fungsi yang berbeda. Atas jasanya ini
beliau mendapat hadiah Nobel pada tahun 1981. Selain itu dia juga menemukan bahwa pada
saat otak kanan sedang bekerja maka otak kiri cenderung lebih tenang, demikian pula
sebaliknya.
 
 Otak kanan berfungsi dalam perkembangan EQ (Emotional Quotient), seperti hal persamaan,
khayalan, kreativitas, bentuk atau ruang, emosi, musik dan warna. Daya ingat otak kanan
bersifat panjang (long term memory). Bila terjadi kerusakan otak kanan misalnya pada penyakit
stroke atau tumor otak, maka fungsi otak yang terganggu adalah kemampuan visual dan emosi
misalnya.
 
 1 / 4Fungsi Otak Kiri dan Otak Kanan


 Otak kiri berfungsi sebagai pengendali IQ (Intelligence Quotient) seperti hal perbedaan, angka,
urutan, tulisan, bahasa, hitungan dan logika. Daya ingat otak kiri bersifat jangka pendek (short
term memory). Bila terjadi kerusakan pada otak kiri maka akan terjadi gangguan dalam hal
fungsi berbicara, berbahasa dan matematika.
 
 Walaupun keduanya mempunyai fungsi yang berbeda, tetapi setiap individu mempunyai
kecenderungan untuk mengunakan salah satu belahan yang dominan dalam menyelesaikan
masalah hidup dan pekerjaan. Setiap belahan otak saling mendominasi dalam aktivitas namun
keduanya terlibat dalam hampir semua proses pemikiran.
 Berdasarkan kekuatan fungsi masing-masing, berarti, kedua fungsi otak manusia itu sangat
diperlukan dalam menghadapi hidup. Begitu pula, bagi siswa, pembiasaan penggunaan kedua
fungsi otak itu sangat bermanfaat dalam perjalanan dirinya menuju kedewasaan. Dengan
begitu, guru/dosen/Trainer dalam mengajar di kelas, metode apapun yang digunakan,
sebaiknya berbasis otak kanan dan kiri.
 
 Doug Hall mengatakan, dominasi kerja otak orang mempengaruhi kepribadian :
 Si otak kanan : humoris, simple, menyenangkan, boros, lebih percaya intuisi,
berantakan-kacau, ede = ekspresi diri, lebih memilih perasaan sebagai solusi masalah, suka
bertualang, bermimpi besar, tukang sorak, “pelanggar aturan”, bebas, spontan.
 Si otak kiri : serius, rumit, membosankan, hemat, lebih percayai fakta, rapi-terorganisir, ide =
profitabilitas, lebih memilih keilmuan, hati-hati, berpengetahuan umum, pendukung diam,
pembuat aturan, konservatif, mudah ditebak.
 
 Kasus 1 :
 Dr. Makoto Shichida, seorang spesialis perkembangan anak balita, dalam bukunya Right Brain
Education in Infancy menjelaskan sebuah hasil studi di Nippon Medical Center oleh Prof.
Shinagawa terhadap seorang anak yang bernama Yuka Hatano. Yuka Hatano adalah seorang
juara dunia menghitung cepat, yang mampu menghitung 16 digit soal LEBIH CEPAT daripada
kalkulator ! Ketika Yuka melakukan perhitungan tersebut, melalui PET scan terlihat bahwa yang
 2 / 4Fungsi Otak Kiri dan Otak Kanan


mengendalikan fungsi otaknya adalah otak kanan bagian belakang. Di sekolah Shichida, saya
(Shinagawa) melihat bagaimana anak-anak SD mampu membaca 1 jilid buku hanya dalam
waktu 3-5 menit saja, dan dia tahu persis apa isi buku yg dibacanya. Menurutnya, dia seperti
memotret atau men-dowload tiap-tiap halaman buku tsb, dan ketika ditanya, dia akan membuka
tiap-tiap halaman bukunya di dalam otaknya untuk mencari jawabannya dengan cepat.
 
 Kasus 2:
 Para siswa SD, SMP, sampai SMA menggunakan mungkin sampai 6 jam waktunya belajar di
sekolah dan PR per hari dan ikut les/bimbingan belajar. Mereka ini terfokus belajar dengan
memanfaatkan otak kiri, misalnya mereka belajar matematika, fisika, kimia, biologi, sejarah,
bahasa, dan lain-lain. Mereka ini diajarkan menggunakan logika dan belajar dengan cara yang
runut (sekuensial). Amat jarang mereka belajar bagaimana menggunakan intuisi dan imajinasi.
 
 Katakanlah mereka belajar di SD selama 6 tahun, di SMP selama 3 tahun, dan di SMA selama
3 tahun. Jadi selama 12 tahun, mereka rata-rata menggunakan waktu 6 jam per hari. Jika satu
minggu mereka belajar selama 5 hari di sekolah. Dan ada 4 minggu per bulan, serta belajar
efektif di sekolah selama 9 bulan per tahun, maka dari SD sampai SMA mereka belajar
menggunakan otak kiri selama:
 6 jam/hari x 5 hari/minggu x 4 minggu/bulan x 9 bulan/tahun x 12 tahun = 12.960 jam.
 
Pertanyaannya adalah berapa lama pola pembelajaran yang memanfaatkan otak kanan?
 Mana yang dulu digunakan : Otak Kanan atau Otak Kiri?
 Anda si Otak Ekstrem Kanan atau Si Ekstrem Otak Kiri atau Si Otak Seimbang? Mana dulu
yang sebaiknya digunakan, Otak Kanan dulu baru Otak Kiri atau sebaliknya? Ingat cerita :
bagaimana awalnya Archimides mengungkap tentang massa jenis? Mana dulu yang digunakan
Archimides otak kanan atau otak kirinya? Bagaimana awalnya Newton mengungkap tentang
gravitasi? Mana dulu yang digunakan Newton, otak kanan atau kiri? Bagaimana awalnya
Einstein dengan teori relativitasnya? Mana dulu yang digunakan Einstein, otak kanan atau otak
 3 / 4Fungsi Otak Kiri dan Otak Kanan


kiri? Atau ide menjual air di negeri yang penuh air (AQUA) oleh Tirto Utomo? Mana yang
digunakan Tirto Utomo, otak kanan atau otak kirinya? Ketika dia menjual air minum 250 mm
seharga Rp 500,00; sementara PDAM menjual air bersih seribu liter seharga Rp 2 ribu?
 
 Ingat cerita George Eastment, pendiri Eastment Kodak, menyatakan bahwa merek "Kodak"
yang melegenda itu, huruf "K", muncul secara intuitif. Sam Walton, pendiri Walt Mart,
menggunakan intuisinya ketika mendirikan sebuah toko pada tahun 1962, kini dia memiliki
1.300 toko. John Mihalasky dan E Douglas Dean menemukan bahwa 80% CEO yang sukses
memiliki intuisi di atas rata-rata.
 4 / 4

 Tim Pengembang SDM SMPN 1 TAKERAN, MAGETAN


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP ke -1)


Sekolah                                   :           SMP Negeri 1 Takeran
Mata Pelajaran            :           Teknologi Informasi dan Komunikasi
Kelas/Semester           :           IX / 1
Alokasi waktu :           4 x 40 menit ( 2 pertemuan)

A.   Standar Kompetensi
1.    Memahami dasar-dasar penggunaan Internet / intranet

B.   Kompetensi Dasar
1.1  Menjelaskan pengertian dasar Internet / intranet

C.   Tujuan Pembelajaran
Pertemuan pertama:
1.    Peserta didik dapat menjelaskan pengertian umum Internet.
2.    Peserta didik dapat menceritakan sejarah terbentuknya internet.
3.    Peserta didik dapat menyebutkan layanan-layanan dalam internet.
4.    Peserta didik dapat menjelaskan beberapa istilah dalam dunia internet.
5.    Peserta didik dapat menjelaskan kelebihan dan kelemahan internet.

Pertemuan ke dua:
1.    Peserta didik dapat menjelaskan pengertian umum intranet.
2.    Peserta didik dapat menyebutkan keuntungan dari intranet.
3.    Peserta didik dapat menyebutkan kelemahan dari intranet.

D.   Materi Pembelajaran
Internet:
1.    Pengertian internet
2.    Sejarah terbentuknya internet
3.    Beberapa layanan di internet
4.    Beberapa istilah di dunia internet
5.    Kelebihan dan kelemahan internet

Intranet:
1.    Pengertian intranet
2.    Keuntungan penggunaan intanet
3.    Kelemahan intranet

E.    Metode Pembelajaran
1.    Diskusi informasi
2.    Demonstrasi



F.    Skenario/Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan pertama 2x40 menit
1.    Kegiatan pendahuluan
a.    Peserta didik dan guru menyiapkan diri untuk kegiatan pembelajaran yang kan dilaksanakan.
b.    Peserta didik menyepakai tujuan pembelajaran yang akan dicapai
c.    Peserta didik dan guru menyepakati langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan dalam pembelajaran


2.    Kegiatan Inti
a.    Peserta didik mendengarkan penjelasan guru tentang hal-hal yang berkaitan dengan internet.
b.    Peserta didik dan guru mendiskusikan tentang internet.
c.    Peserta didik mengidentifikasi layanan-layanan yang ada di internet berdasarkan penjelasan guru dan kajian pustaka.
d.    Peserta didik mengidentifikasi kelebihan dan kelemahan internet berdasarkan penjelasan guru dan kajian pustaka.

3.    Kegiatan Penutup
a.    Peserta didik dan guru merangkum hasil pembelajaran yang baru dilaksanakan.
b.    Masing-masing peserta didik menerima tugas yang berkaitan dengan internet.

Pertemuan kedua 2x40 menit
1.    Kegiatan pendahuluan
a.    Guru menanyakan tugas yang diberikan pada pertemuan sebelumnya.
b.    Peserta didik menyepakai tujuan pembelajaran yang akan dicapai
c.    Peserta didik dan guru menyepakati langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan dalam pembelajaran


2.    Kegiatan Inti
a.    Peserta didik mendengarkan penjelasan guru tentang hal-hal yang berkaitan dengan intranet.
b.    Peserta didik dan guru mendiskusikan tentang intranet.
c.    Peserta didik mengidentifikasi kelebihan dan kelemahan intranet berdasarkan penjelasan guru dan kajian pustaka.

3.    Kegiatan Penutup
a.    Peserta didik dan guru merangkum hasil pembelajaran yang baru dilaksanakan.
b.    Masing-masing peserta didik menerima tugas yang berkaitan dengan intranet.

G.   Sumber Belajar
1.    Tayangan bagan internet dan intranet melalui proyektor
2.    Buku materi “Teknologi Informasi dan Komunikasi kelas IX”


H.   Penilaian

No
Indikator pencapaian
Teknik Penilaian
Bentuk Penilaian
No
Instrumen
1.

2.

3.

4.




5.



6.


7.

Mampu menjelaskan asal terben-tuknya kata Internet.
Mampu menceritakan sejarah terbentuknya internet
Mampu mengidentifikasi layanan- layanan yang ada di internet.
Mampu menjelaskan beberapa istilah yang ada di internet.



Mampu mengidentifikasi kelebihan-kelebihan yang ada di internet


Mampu mengidentifikasi perbedaan antara internet dan intranet

Mampu menjelaskan keuntungan- keuntungan dengan adanya intranet.
Tes Tulis




Tes Uraian




1.

2.

3.

4.




5.



6.


7.
Jelaskan asal terbentuknya kata internet.
Ceritakanlah secara singkat terbentuknya internet.
Identifikasikan layanan- layanan yang ada di internet
Jelaskan beberapa istilah-istilah berikut:
  ▪ www (word wide web)
  ▪ browser
  ▪ download
Sebutkan kelebihan-kelebihan dengan adanya internet.

Jelaskan perbedaan antara internet dan intranet

Sebutkan keuntungan-keun-tungan dari suatu intranet.

Pedoman Penilaian :

No Soal
Pedoman Penskoran
Skor
Ket
1
Mampu menyebutkan 2 kata penyusun internet
10

Mampu menyebutkan 1 kata penyusun internet
5

Tidak mampu menyebutkan kata penyusun internet
0

2
Mampu menceritakan sejarah internet secara singkat Th. 1969-sekarang
15

Mampu menceritakan sejarah internet secara singkat Th. 1969 - 1990
10

Mampu menceritakan sejarah internet secara singkat Th. 1969 - 1976
5

Tidak mampu menceritakan sejarah internet secara singkat
0

3
Mampu menyebutkan 4 layanan di internet
20

Mampu menyebutkan 3 layanan di internet
15

Mampu menyebutkan 2 layanan di internet
10

Mampu menyebutkan 1 layanan di internet
5

Tidak mampu menyebutkan layanan di internet
0

4
Mampu menjelaskan 3 istilah yang ditanyakan
15

Mampu menjelaskan 2 istilah yang ditanyakan
10

Mampu menjelaskan 1 istilah yang ditanyakan
5

Tidak mampu menjelaskan istilah yang ditanyakan
0

5
Mampu menyebutkan 4 kelebihan adanya internet
20

Mampu menyebutkan 3 kelebihan adanya internet
15

Mampu menyebutkan 2 kelebihan adanya internet
10

Mampu menyebutkan 2 kelebihan adanya internet
5

Tidak mampu menyebutkan kelebihan adanya internet
0

6
Mampu menyebutkan 2 perbedaan internet dan intranet
10

Mampu menyebutkan 1 perbedaan internet dan intranet
5

Tidak mampu menyebutkan perbedaan internet dan intranet
0

7
Mampu menyebutkan 2 perbedaan internet dan intranet
10

Mampu menyebutkan 1 perbedaan internet dan intranet
5

Tidak mampu menyebutkan perbedaan internet dan intranet
0


Skor maksimal

No. 1        :           10
No. 2        :           15
No. 3        :           20
No. 4        :           15
No. 5        :           20
No. 6        :           10
No. 7        :           10
--------------------
Jumlah      :           100

      



Mengetahui,                                                                                                Takeran, Juli 2010
Kepala SMPN 1 Takeran                                                                                  Guru Mata Pelajaran,



Drs. EDY SISWANTO, M.Pd                                                                        SUPRIYADI, S.Pd
NIP. 19620214 198803 1 011                                                                      NIP.19720807 199802 1 003

PTK
UPAYA PENINGKATAN PRESTASI HASIL BELAJAR
SISWA KELAS IXA SMP NEGERI 1 TAKERAN
DALAM INTERNET DENGAN MEDIA VCD

PTK
(Penelitian Tindakan Kelas)





OLEH
SUPRIYADI, S.Pd
NIP. 19720807 199802 1 003


DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MAGETAN
SMP NEGERI 1 TAKERAN
2011

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN


Setelah membaca dan mencermati karya ilmiah hasil penelitian yang tidak dipublikasikan tetapi didokumentasikan di perpustakaan SMP Negeri 1 Takeran, Kecamatan Takeran, Kabupaten Magetan hasil karya dari:

Nama                                :           SUPRIYADI, S.Pd
NIP                                   :           19720807 199802 1 003
Judul                    :      Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kelas IX A SMP Negeri 1 Takeran dalam Pembelajaran Internet Dengan Media V C D.
No. Register
Perpustakaan        :     

Menyetujui dan mengesahkan untuk digunakan sebagai referensi di perpustakaan SMP Negeri 1 Takeran.
                                                                                                 Takeran, Maret 2011
                 Mengetahui                                                              Pustakawan SMPN 1 Takeran,
   Kepala SMPN 1 Takeran


Drs. EDY SISWANTO, M.Pd                                                 ESTU PANTI, S.Pd    
NIP. 19620214 198803 1 011                                                 NIP. 19590919 198111 2 001


ABSTRAK

Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kelas IX A SMP Negeri 1 Takeran dalam Pembelajaran Internet Dengan Media V C D.

Kata Kunci: Media V C D, Hasil belajar

Media V C D merupakan suatu media yang memberikan tuntunan kepada peserta didik terhadap bahan ajar tertentu. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan oleh peneliti di kelas IX A SMP Negeri 1 Takeran, dapat diketahui bahwa kemampuan akademis siswa sangatlah beragam. Beberapa siswa ada yang lebih pintar dan juga kreatif. Namun demikian banyak juga dijumpai siswa dengan kemampuan kurang dan biasanya juga tidak aktif dalam kegiatan pembelajaran.
Pengajaran internet pada mata pelajaran kelas IX, tepatnya di semester 2 biasanya dilakukan dengan tuntunan/panduan oleh guru pengajar. Dengan kemajemukan peserta didik pembelajaran kadangkala menjadi tidak serasi. Peserta didik dengan kemampuan “kurang”, akan kesulitan mengikuti tuntutan yang diberikan guru tanpa adanya pengulangan beberapa kali. Sebaliknya jika materi pelajaran sering diulang, peserta didik dengan kemampuan “lebih” akan merasa bosan dan akhirnya gaduh (ramai).
Penggunaan media V C D yang dibuat oleh guru dan tentunya disesuaikan dengan sarana dan prasaran yang ada di ruang laboratorium komputer diharapkan mampu mengatasi kesenjangan kemajemukan peserta didik. Bagi peserta didik dengan kemampuan “lebih” bisa memutar video cukup sekali atau dua kali. Demikian sebaliknya peserta didik dengan kemampuan “kurang” boleh memutar V C D nya  sampai beberapa kali atau mungkin di bawa pulang untuk pendalaman sendiri.
Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan prestasi belajar siswa sebesar  15,62%. Hal yang sama juga terjadi pada kreativitas belajar siswa yang meningkat sebesar 12,5% pada rentangan nilai 61-100. Respon belajar siswa juga baik karena adanya hasil sebesar 56,25% menyukai media ini.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disarankan: (1) Sekolah, media pembelajaran menggunakan V C D  dapat memberikan pengaruh yang cukup nyata bagi peningkatan hasil belajar materi internet yang sebenarnya dapat diaplikasikan pada materi yang lain. Jadi tidak tertutup kemungkinan dibuatkan videi-video lain pada materi yang berbeda. (2) Guru, media pembelajaran V C D menjadikan tantangan bagi guru pengajar untuk membuatnya. Banyak software-software yang dapat dipergunakan sekarang. (3) Siswa, pembelajaran dengan menggunakan media V C D memacu siswa untuk aktif mengamati, menyimak, dan selanjutnya dapat mempraktikkannya tanpa adanya campur tangan guru pengajar yang terlalu banyak. Kemandirian peserta didik akan tumbuh dengan lebih baik.




KATA PENGANTAR

Puji syukur tiada henti penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya sehingga dapat menyusun sebuah Penelitian Tindakan Kelas. PTK ini merupakan penelitian penulis pada siswa kelas IX A di SMP Negeri 1 Takeran tahun pelajaran 2010/2011semester genap.
Materi pelajaran internet sering tidak berhasil dikerjakan oleh peserta didik karena adanya beberapa faktor hambatan. Media V C D diangkat penulis sebagai bahan penelitian untuk mencoba mengeliminasi kegagalan-kegagalan tersebut.
Dengan terselesaikannya PTK ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada berbagai pihak, antara lain:
1.    Drs. Edy Siswanto, M.Pd selaku Kepala SMP 1 Takeran yang telah mengijinkan dan memberikan motivasi kepada penulis.
2.    Anto Pramono,S.Pd selaku KaUr Kurikulum selaku penanggungjawab PBM SMPN 1 TAKERAN.
3.    Siswa-siswi kelas IX A, SMP Negeri 1 Takeran yang telah membantu pelaksanaan penelitian ini.
4.    Khusus untuk istri saya dan anakku JASINDA WIJDANNYSA dan DARYAND NAFISZAHIR yang senantiasa memberikan dukungan dan motivasi.
5.    Semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan, yang telah membantu hingga terselesaikannya PTK ini.
Penulis berharap penelitian ini dapat berguna bagi siapapun dan tidak menutup kemungkinan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun.


Magetan,  April 2011

    Penulis





DAFTAR ISI
                                                                                                                                                                                                Halaman
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………              i
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ……………………             ii
ABSTRAK ………………………………………………………………           iii
KATA PENGANTAR …………………………………………………..            iv
DAFTAR ISI ……………………………………………………………            vi
DAFTAR TABEL ………………………………………………………           viii
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………            ix
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………….            x
BAB I    PENDAHULUAN ………………………………………………           1
       A.   Latar Belakang Masalah …………………………………………         1
       B.   Identifikasi Masalah …………………………………………….          3
       C.   Rumusan Masalah ……………………………………………….          4
       D.   Tujuan Penelitian ………………………………………………..          4
       E.    Manfaat Penelitian ……………………………………………….         4
       F.    Hipotesa …………………………………………………………..       4
BAB II   KAJIAN PUSTAKA ……………………………………………..         5
       A.   Teori Belajar ………………………………………………………      5
       B.   Hasil Belajar ………………………………………………………      9
       C.   Media Belajar ……………………………………………………..     12



BAB III  METODOLOGI PENELITIAN …………………………………..       18
       A.   Lokasi Penelitian ………………………………………………….      18
       B.   Subyek Penelitian …………………………………………………      18
       C.   Prosedur Penelitian ……………………………………………….      21
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …………………..         25
       A.   Deskripsi Situasi dan Kondidi Tempat Penelitian (Setting) ………      25
       B.   Hasil Penelitian ……………………………………………………     26
BAB V   PENUTUP ………………………………………………………...      37
       A.   Simpulan …………………………………………………………..      37
       B.   Saran ………………………………………………………………     37
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………      38


DAFTAR TABEL
Tabel                                                                                                                                                                           Halaman
1.    Tabel 3.1 Bobot Nilai Angket ………………………………………….     19
2.    Tabel 4.1 Hasil Tes Prestasi Belajar Siswa siklus I …………………….   28
3.    Tabel 4.2 Motivasi belajar siswa ……………………………………….    29
4.    Tabel 4.3 Hasil Kreativitas siswa siklus I ………………………………   29
5.    Tabel 4.4 Hasil Tes Prestasi Belajar Siswa siklus II ……………………   32
6.    Tabel 4.5 Hasil Kreativitas siswa siklus II ………………………………  33




DAFTAR GAMBAR

Gambar                                                                                                                                                                                   Halaman
1.    Gb 3.1 Model Penelitian tindakan Kelas ……………………………….     22
2.    Gb. 4.1 Hasil Tes Prestasi Belajar ……...……………………………….   34
3.    Gb. 4.2 Motivasi Belajar Siswa  ……….…………….………………….   35
4.    Gb. 4.3 Hasil Kreativitas Siswa …………………………………………   36






DAFTAR LAMPIRAN

lampiran                                                                                                                                                Halaman
1.    Rencana Pembelajaran Siklus I ………………………………………….   39

2.    Rencana Pembelajaran Siklus II …………………………………………   42

3.    Sintak Pembelajaran ……………………………………………………..   45

4.    Angket Respon Siswa terhadap Kegiatan Pembelajaran…………………    46

5.    Hasil Angket Respon Siswa Terhadap Kegiatan Pembelajaran …………    48

6.    Soal Test Prestasi Belajar Siswa siklus I
       (Tes unjuk kerja prosedur dan produk) ………………………………….    49

7.    Pedoman Penilaian Tes Unjuk Kerja Prosedur dan Produk Hasil Belajar Siswa siklus I …………………………………………………………….                       50

8.    Hasil Tes Prestasi Belajar Siswa Siklus I ………………………………..  51

9.    Pedoman Penilaian Kreativitas Siswa siklus I ...…………………………   52

10.  Hasil Penilaian Kreativitas Belajar Siswa siklus I ……………………….  53

11.  Soal Test Prestasi Belajar Siswa siklus II
       (Tes unjuk kerja prosedur dan produk) ………………………………….    54

12.  Pedoman Penilaian Tes Unjuk Kerja Prosedur dan Produk Hasil Belajar Siswa siklus II …………………………………………………………….                      55

13.  Hasil Tes Prestasi Belajar Siswa Siklus II ……………………………….. 56

14.  Pedoman Penilaian Kreativitas Siswa siklus II .…………………………   57

15.  Hasil Penilaian Kreativitas Belajar Siswa siklus I ………………………. 58 



BAB I
PENDAHULUAN
A.        Latar belakang masalah
Berdasarkan permendiknas nomor 23 tahun 2008 tentang standar kompetensi lulusan, mata pelajaran TIK diharapkan mempunyai standar sebagai berikut:
1.    Memahamai penggunaan teknologi informasi dan komunikasi, dan prospeknya di masa mendatang.
2.    Menguasai dasar-dasar keterampilan komputer.
3.    Menggunakan perangkat pengolah kata dan pengolah angka untuk menghasilkan dokumen sederhana.
4.    Memahami prinsip dasar internet/intranet dan menggunakannya untuk memperoleh informasi.
Dari standar kompetensi tersebut sarana dan prasaran untuk pembelajaran mata pelajaran TIK menjadi sangat penting. Keterampilan mengoperasikan komputer tidak bisa ditawar agar dapat mencapai standar kompetensi yang diharapkan. Pihak lembaga pendidikan melalui guru TIK berupaya keras untuk mencapai SKL yang diharapkan.
Hambatan-hambatan dalam pembelajaran TIK sangatlah beragam. Sarana prasarana menjadi salah satu masalah serius yang sering dijumpai. Perkembangan teknologi komputer yang begitu pesat seringkali tidak bisa diimbangi oleh ketersediaan sarana prasarana di sekolah. Suatu sekolah masih menggunakan processor pentium II, sedangkan di luar sudah beredar pentium IV. Di sekolah dengan keterbatasan hardware memaksa menggunakan operating system windows 98 dan microsoft office 2000, sedangkan di luar telah beredar windows XP, Vista, Windows 7 dengan Microsoft Office 2003 atau bahkan 2007. Akses internet di luar sekolah sudah menjamur dengan banyaknya warnet yang beroperasi, sedangkan kadang pihak sekolah sekolah belum mampu menyediakan akses internet. Ini menjadi sesuatu yang ironis karena dampak negatif dari akses internet di luar sekolah benar-benar tidak bisa dikontrol.
Keterampilan mengoperasikan komputer untuk berbagai keperluan sesuai dengan SKL memaksa guru TIK banyak menggunakan metode pembelajaran tutorial dengan menayangkan langkah-langkah operasional melalui suatu proyektor. Kembali sarana prasarana sekolah harus menyiapkan sebuah proyektor pada setiap pembelajaran TIK. Siapkah pihak sekolah memfasilitasinya? Pada beberapa sekolah yang “kaya” mungkin hal ini dapat dipenuhi. Bagaimanakah dengan sekolah “sedang” atau bahkan sekolah “miskin”?
Guru TIK kembali dituntut kreativitasnya untuk mengatasi berbagai keterbatasan sarana dan prasarana yang ada. Bila jumlah guru TIK di sekolah mencukupi maka pengajaran “team teaching” bisa menjadi alternatif yang cepat. Pembelajaran TIK yang lebih banyak “praktik” akan lebih mudah dicapai dengan pengajaran 2 orang guru dalam satu kelas. Bagaimana pula bila jumlah guru TIKnya terbatas?

B.        Identifikasi masalah
Untuk keberhasilan pembuatan account e-mail pada pembelajaran kelas IX dengan kompetensi dasar “2.2 Mengidentifikasi beberapa layanan informasi yang ada di internet” memerlukan sebuah persiapan dan pembelajaran yang cermat. Hal ini dikarenakan adanya beberapa hambatan antara lain:
1.    Keterbatasan “bandwidth” akses internet
       Pada praktik komputer secara bersamaan terhadap materi-materi internet, kekurangan bandwidth akan sangat berpengaruh pada keberhasilan pembelajaran yang dilakukan.
2.    Keterbatasan sarana dan prasarana komputer
       Dengan sarana komputer “seadanya” pembelajaran TIK khususnya materi internet tidak dapat maksimal. Setidaknya sebuah komputer pentium IV atau sekelasnya dengan operating system windows XP diperlukan untuk pembelajaran materi-materi internet.
3.    Tingkat kemajemukan kemampuan peserta didik
       Peserta didik dengan kemampuan “lebih” akan merasa bosan bila pelajaran diulang-ulang, sedangkan peserta didik dengan kemampuan “kurang” tidak bisa mengikuti tanpa adanya pengulangan beberapa kali.



C.        Rumusan masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dikemukakan rumusan masalah sebagai berikut: “Apakah pembelajaran dengan menggunakan metode video tutorial mampu meningkatkan ketuntasan pembelajaran pada materi akses internet    e-mail?”
D.        Tujuan penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran ini adalah ingin mengetahui apakah penggunaan metode video tutorial mampu meningkatkan ketuntasan pembelajaran pada materi akses internet e-mail.
E.        Manfaat penelitian
Penelitian ini diharapkan memiliki manfaat sebagai berikut:
1.    Bagi siswa dapat meningkatkan daya serap pada pembelajaran materi internet akses e-mail.
2.    Bagi penulis dapat meningkatkan pengelolaan pembelajaran materi internet akses e-mail sehingga mampu mecapai ketuntasan minimal yang telah ditetapkan.
F.         Hipotesa
Penggunaan V C D mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam mempelajari / mempraktikkan materi internet.




BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.        Teori Belajar
Beberapa pandangan tentang belajar yang dikemukakan oleh para ahli antara lain:
a.    Menurut Slameto (2002:2) “Belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya”. Jadi yang dimaksud dengan proses belajar adalah suatu usaha yang dilakukan untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
b.    Menurut Sardiman (1992:22) “Belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya”. Proses belajar akan lebih baik, kalau siswa belajar itu mengalami atau melakukan sendiri, jadi bersifat verbalistik.
c.    menurut Hillgard (dalam Nasution 1999:35) “Belajar dalam proses yang melahirkan atau mengubah suatu kegiatan melalui jalan latihan (apakah dalam laboratorium atau lingkungan alamiah) yang dibedakan dari perubahan-perubahan dan faktor-faktor yang telah termasuk latihan, misalnya perubahan karena mabuk atau minum-minuman keras tidak termasuk hasil belajar”.
d.    Menurut Winkel (1996:36) “Belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, kemampuan dan sikap”. Dari beberapa pengertian di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku pada diri seseorang berdasarkan pengalaman atau latihan.
e.    Menurut Piaget (Ratna Wilis Dahar, 1989:152) “Setiap individu mengalami tingkat perkembangan intelektual sebagai berikut: (1) Sensori motor (0-2 tahun); (2) Pra operasional (2-7 tahun); (3) Operasional konkret (7-11 tahun); (4) Operasi formal (11 tahun ke atas). Piaget berpendapat bahwa proses berpikir manusia sebagai suatu perkembangan yang bertahap dari berpikir intelektual konkret ke abstrak berurutan melalui empat tahapan tersebut.
Analisis perkembangan kognitif yang dikemukakan Piaget dapat digunakan untuk mencocokkan kurikulum terhadap kemampuan siswa. Pengetahuan dari teori Piaget juga membantu guru untuk menilai tingkat perkembangan kognitif siswa. Untuk siswa SMP masuk pada kategori ketiga dari teori Piaget yaitu operasional konkrit.
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar ada beberapa macam, tetapi secara umum dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu.
Ada pendapat tentang faktor-faktor yang mempengaruhi belajar. Menurut Slameto (2002:56), bahwa rendahnya prestasi belajar siswa, khusunya hasil belahar siswa disebabkan dua faktor, yaitu:
a.    Faktor intern, yaitu faktor yang timbul dari dalam diri sendiri seperti kesehatan, rasa aman, kemampuan, minat dan sebagainya. Faktor ini berwujud juga sebagai kebutuhan dari anak.
b.    Faktor ekstern, yaitu faktor yang timbul dari luar diri anak itu sendiri, seperti faktor keluarga. Faktor sekolah, seperti memilih metode mengajar yang tepat, kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan siswa, metode yang tepat dan faktor masyarakat seperti kegiatan siswa dalam masyarakat, teman bergaul dan lain sebagainya.
Menurut Hudojo (1990:102) faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah:
a.    Peserta Didik
       Peserta didik faktor sangat penting dalam keberhasilan belajar, karena setiap perasaan dan beberapa yang dimiliki peserta didik dan kemampuan tentang teknologi.
b.    Kemampuan guru
       Kemampuan guru yang dimiliki antara lain keterampilan menguasai bahan atau materi yang akan diajarkan, pemilihan metode dan media pembelajaran yang sesuai.
c.    Isi pembelajaran
                 Dalam pemilihan bahan-bahan pelajaran harus sesuai dengan tujuan dan kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik dan materi yang diajarkan tidak berlebihan, tetapi cukup untuk memberi dasar kepada peserta didik sehingga nantinya mampu mengembangkan dan menggunakan pelajaran yang telah diperolehnya.
d.    Metode
                 Dalam kegiatan belajar mengajar untuk dapat menyampaikan suatu konsep harus berurutan dan jelas sehingga peserta didik dapat mengikuti proses belajar dan mengajar dengan aktif dan kreatif. Metode yang digunakan disesuaikan dengan kesiapan mental dan kemampuan peserta didik agar materi yang disampaikan mudah diterima dan dipahami.
e.    Suasana pengajaran
                 Suasana pengajaran bergantung pada sikap guru, seorang guru harus mampu menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif, karena mempengaruhi kegiatan belajar mengajar peserta didik. Oleh karena itu dalam bersikap seorang guru hendaknya berhati-hati, karena banyak peserta didik tidak aktif dalam proses belajar mengajar karena takut pada sikap guru pengajar, misalnya terlalu keras dalam memberi tindakan atau terlalu sinis dalam menanggapi pertanyaan dari peserta didik.



f.     Faktor lingkungan
                 Lingkungan peserta didik sangat mempengaruhi dalam proses belajar mengajar. Faktor lingkungan ini dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu lingkungan alam atau fisik dan lingkungan sosial.
B.        Hasil Belajar
1.    Pengertian hasil belajar
Hasil belajar merupakan tujuan akhir dari proses pembelajaran. Semua pengajar berharap hasil belajar siswa-siswanya lebih baik dari hari ke hari, dan semua siswa juga mengharap hasil belajarnya lebih baik agar tidak mengalami kesulitan belajar di jenjang pendidikan yang lebih tinggi kelak.
Hudojo (1990:39) berpendapat bahwa hasil belajar adalah memahami dan menguasai hubungan-hubungan antara bagian-bagian informasi yang telah diperoleh sehingga orang dapat menampilkan pemahaman dan penguasaan bahan pelajaran yang dipelajari.
Menurut bloom (dalam Arikunto 1989:117-122) hasil belajar diklarifikasikan menjadi tiga ranah, yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Ranah kognitif menaruh perhatian pada pengembangan keterampilan intelektual. Ranah afektif berkaitan dengan pengembangan perasaan, sikap, nilai dan emosi. Ranah psikomotorik berkaitan dengan kerja otot sehingga menyebabkan gerakan tubuh atau bagian-bagiannya.
Taksonomi Bloom (dalam Nasution, 1999:65-72) berpendapat, tentang tujuan-tujuan pendidikan yakni mengenai ranah (domain) kognitif, afektif dan psikomotor.
a.    Ranah kognitif
Ranah kognitif merupakan hasil belajar yang berpusat pada pemikiran. Ranah ini mempunyai enam tingkat yang rendah: pengetahuan dasar (fakta, peristiwa, informasi, istilah) sampai yang paling tinggi: evaluasi (pandangan yang didasarkan atas pengetahuan dan pemikiran) sehingga merupakan suatu hierarki. Keenam tingkatan golongan kognitif terdiri dari: 1) pengetahuan, 2) pemahaman, 3) aplikasi, 4) analisis, 5) sintesis, 6) evaluasi.
b.    Ranah afektif
Pada ranah afektif yang dapat diketahui hanya ucapan verbal serta kelakuan non verbal seperti ekspresi wajah dan gerak tubuh sebagai indikator yang terkandung dalam dirinya. Dalam garis besar ranah afektif meliputi:
1)    Menerima (memperhatikan)
a)    Sadar adanya kondisi, gejala, dan masalah tertentu
b)    Kerelaan untuk menerima dan memperhatikan masalah tanpa mengelak.
c)    Mengarahkan perhatian kepada gejala melalui berbagai aspek.

2)    Memberikan reaksi terhadap suatu gejala.
a)    Merespon secara diam-diam
b)    Rela melakukan sesuatu hal yang berhubungan dengan gejala
c)    Merasakan kepuasan dalam merespon
3)    Menghargai suatu gejala yang konsisten
a)    Menerima suatu usulan
b)    Mengutamakan suatu nilai yang baru
c)    Mempunyai keyakinan dan keterlibatan penuh dalam suatu perkara
4)    Mengembangkan satu nilai sebagai suatu sistem
a)    Memahami hubungan unsur-unsur abstrak dari suatu nilai yang telah dimiliki dengan nilai yang baru diterima
b)    Mengembangkan suatu sistem nilai yang saling berhubungan, yang konsisten dan bulat termasuk nilai yang lepas.
5)    Mengadakan sintesis dan internalisasi sistem nilai dengan cara yang cukup mendalam sehingga individu bertindak konsisten
a)    Memiliki orientasi yang memungkinkan seseorang menyederhanakan dan mengatur dunia yang kompleks dan bertindak konsisten
b)    Sistem nilai yang ditunjukkan kepada segala sesuatu yang diketahui dalam hubungan yang menyenangkan.

c.    Ranah psikomotor
Ranah psikomotor banyak terlihat pada aspek gerakan atau aksi seseorang dalam menyikapi masalah. Ada enam golongan ranah psikomotor, meliputi: gerak reflek, gerak dasar yang fundamental, keterampilan perceptual, keterampilan fisik, gerakan terampil dan komunikasi non-diskutif.
C.        Media Belajar
1.    Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti ‘tengan’, ‘perantara’, atau pengantar. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Dalam pembelajaran media dapat diartikan sebagai alat yang digunakan oleh guru untuk membantu menyampaikan materi yang akan dipelajari oleh siswa. Media tersebut merupakan suatu wadah yang mengantarkan materi kepada siswa.
Gerlach dan Ely (dalam Arsyad 2002:3) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.
AECT (Associatio of Education and Communication Technologi) (dalam Arsyad 2002:3) memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan dan informasi.
Menurut Fleming (dalam Arsyad 2002:3) media adalah penyebab atau alat yang turut campur tangan dalam dua pihak dan mendamaikannya. Di samping itu, media dapat pula mncerminkan pengertian bahwa setiap sistem pengajaran yang melakukan peran mediasi, mulai dari guru sampai kepada peralatan paling canggih. Jadi media adalah alat yang menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan pengajaran.
Heinich (1982) (dalam Arsyad 2002:4) mengemukakan istilah medium sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima.
Menurut Soeparno (1988:1) Media adalah suatu alat yang dipakai sebagai saluran untuk menyampaikan pesan atau informasi dari suatu sumber kepada penerima.
Gagne dan Briggs (1975) (dalam Arsyad 2002:4-5) secara implisit mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari buku, tape, video, Film, slide, foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer. Dengan kata lain, media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.
Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa media merupakan suatu alat yang digunakan untuk memudahkan dalam penyampaian informasi atau materi kepada penerima khususnya siswa.
2.    Pemilihan Media
Menurut Soeparno (1988:8-11) dalam pemilihan media ada empat hal yang dilakukan, yakni:
a.    Alasan pemilihan media
Kita harus memilih media yang akan kita pergunakan di dalam proses belajar mengajar, sebab:
1)    ada beberapa karakteristik setiap media
2)    ada perbedaan pemakaian media tersebut
3)    ada perbedaan situasi dan kondisi tempat media dipergunakan
4)    ada berbagai macam media yang mempunyai kemungkinan dapat kita pakai di dalam proses belajar mengajar.
5)    ada media yang mempunyai kecocokan untuk menyampaikan informasi tertentu
b.    Waktu yang tepat untuk memilih media
Karena penggunaan media mempunyai tujuan dapat menunjang tercapainya tujuan instruksional, maka pemilihan media harus dilakukan setelah kita mengetahui tujuan instruksional.
c.    Pemilihan media
Pemilihan media dilakukan oleh penyusun desain instruksional, baik dia seorang guru maupun bukan. Apabila pemilihan media dalam hal menggunakannya, maka siswapun dapat memilih media yang harus digunakan, asalkan mereka sudah tahu tujuan yang ingin dicapai.
d.    Cara memilih media
Media yang kita pilih sudah barang tentu media yang paling baik. Sehubungan dengan hal tersebut maka dalam media kita memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1)    hendaknya kita mengerti karakteristik setiap media, sehingga kita dapat mengetahui kesesuaian antara media dengan pesan atau informasi yang akan dikomunikasikan.
2)    hendaknya kita memiliki media yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang hendak kita capai.
3)    hendaknya kita memiliki media yang sesuai dengan metode yang kita gunakan.
4)    hendaknya kita memilih media yang sesuai dengan keadaan siswa. Baik ditinjau dari segi jumlah, usia, maupun tingkat pendidikannya.
5)    pemilihan media hendaknya disesuaikan dengan situasi dan kondisi lingkungan tempat media itu kita pergunakan.
6)    hendaknya kita memilih media yang sesuai dengan materi yang akan kita komunikasikan.
7)    hendaknya kita memilih media yang sesuai dengan kreativitas kita.
8)    jangan menggunakan media sebagai alasan bahwa media tersebut merupakan satu-satunya yang kita miliki.

3.    Kegunaan Media Pendidikan
Sardiman (2002:16-17) menyatakan bahwa secara umum media pendidikan mempunyai kegunaan sebagai berikut:
a.    Memperjelas penyajian pesan agar kita tidak terlalu bersifat verbalistik (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan saja).
b.    Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indra.
c.    Dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat diatasi sikap pasif peserta didik. Jadi berguna untuk menimbulkan kegairahan belajar, memungkinkan belajar sendiri sesuai dengan kemampuan.
d.    Media dapat memberikan perangsang yang sama, pengalaman yang sama, dan persepsi yang sama.

Media Pembelajaran V C D
Video adalah teknologi pengiriman sinyal elektronik dari suatu gambar bergerak (wikipedia). Sangat mudah diaplikasikan dapat melalui computer maupun DVD atau VCD player. Dengan demikian sebuah VCD pembelajaran yang kita buat  akan membimbing peserta didik baik secara mandiri atau perorangan terhadap materi ajar tertentu.
Penerapan media V C D terhadap mata pelajaran TIK diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa karena sebagaian besar karakteristik dari mata pelajaran TIK adalah suatu keterampilan. Tuntunan yang diberikan oleh video tersebut dapat memperjelas langkah-demi langkah terhadap materi pelajaran tertentu.



BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.        Lokasi Penelitian
1.  Waktu penelitian
Waktu penelitian dilakukan pada semester genap tahun pelajaran 2010/2011mulai tanggal 3 s.d 22 Januari 2011.
2.  Tempat penelitian
Penelitian dilaksanakan di kelas IX-A SMP Negeri 1 Takeran yang beralamat di Ds. Sumber Mulyo, Kecamatan Takeran, Kabupaten Magetan.
B.        Subyek penelitian
Subyek penelitian adalah siswa kelas IX A SMP Negeri 1 Takeran semester 2 tahun pelajaran 2010/2011. Jumlah siswa kelas IX A adalah 32 siswa, yang terdiri atas 14 laki-laki dan 18 perempuan.
Pada penelitian ini, data berupa hasil belajar dapat diambil dengan cara sebagai berikut:
1.  Data Prestasi belajar (Ranah kognitif)
Pengambilan data prestasi dilakukan dengan menggunakan tes unjuk kerja prosedur dan produk. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dilihat dari ketuntasan belajar siswa yang telah mencapai KKM. KKM mata pelajaran TIK di SMP Negeri 1 Takeran adalah 70.

Pengujumkuran nilai prestasi belajar menggunakan rumus sebagai berikut:
Indikator yang akan dicapai adalah indikator ketuntasan individual sesuai KKM (nilai di atas 70), dan ketuntasan klasikal 85%.
2.    Data Motivasi Belajar (Ranah Afektif)
Untuk mengetahui sumber data dari ranah afektif menggunakan data motivasi belajar siswa yang diambil dengan angket. Sedangkan instrumennya menggunakan lembar angket yang berupa hasil angket tertutup dengan penilaian berbentuk skala likert. Hasil dari tanggapan siswa diwujudkan dalam bentuk kategori SS(sangat senang), S(senang), B(biasa) dan TS (tidak senang).
Tanggapan
Bobot Nilai
Positip
Negatip
SS
S
B
TS
Sangat senang
Senang
Biasa
Tidak senang
4
3
2
1
1
2
3
4




Tabel 3.1 Bobot Nilai Angket


Nilai hasil belajar ranah afektif diperoleh dari perolehan skor jawaban siswa.
Skor dihitung dengan menggunakan rumus

Keterangan:
               =          jumlah nilai
Nilai_max          =          Nilai maksimal
Untuk memberikan skor terhadap nilai afektif siswa ditentukan rentangan nilai sebagai berikut:
A            =          81% - 100%                (sangat baik)
B            =          61% - 80%                  (baik)
C            =          41% - 60%                  (cukup)
D            =          21% - 40%                  (kurang)
E =          0%       - 20%              (kurang sekali)
(Suharsimi Arikunto, 2005:44)

3.    Data kreativitas siswa dalam proses pembelajaran
Untuk pengambilan data ranah psikomotor menggunakan teknik observasi yang digunakan untuk mengetahui kreativitas siswa waktu proses pembelajaran. Dalam pelaksanaan pengamatan menggunakan 5 indikator penilaian yang dinyatakan dengan angka. Sedangkan pencapaian indikator keterampilan belajar bila siswa mendapatkan predikat baik.
Nilai hasil belajar ranah psikomotor diperoleh dengan skor. Skor dihitung dengan rumus

Keterangan:
               =          jumlah nilai
Nilai max           =          Nilai maksimal
Untuk memberikan skor terhadap nilai afektif siswa ditentukan rentangan nilai sebagai berikut:
A            =          81% - 100%                (sangat baik)
B            =          61% - 80%                  (baik)
C            =          41% - 60%                  (cukup)
D            =          21% - 40%                  (kurang)
E =          0%       - 20%              (kurang sekali)
(Suharsimi Arikunto, 2005:44)
Berdasarkan data-data yang diperoleh, maka dapat diketahui peningkatan hasil belajar siswa. Data yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan teknik statistik diskriptif, yaitu data yang diperoleh diuraikan dengan kata-kata dan kalimat untuk memperoleh simpulan.
C.        Prosedur Penelitian
Penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Secara garis besar pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas dilakukan melalui siklus-siklus, di mana pada tiap siklus terdapat 4 tahap, yaitu:



(1) Tahap Perencanaan (Planning), (2) Tahap Pelaksanaan (Acting), (3) Tahap Pengamatan (Observing), dan (4) Tahap Refleksi (Reflecting).
Gb. 3.1 Model Penelitian tindakan Kelas












Langkah-langkah atau tahapan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:
1.    Tahap perencanaan
Kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a.    melakukan pengamatan pendahuluan untuk mengetahui kondisi awal siswa dan keadaan kelas penelitian.
b.    Menyusun silabus dan rencana pembelajaran
c.    menyusun instrumen penelitian hasil belajar siswa
d.    Mempersiapkan alat tempat untuk pelaksanaan proses pembelajaran.

2.    Tahap Pelaksanaan
Tahap ini merupakan penerapan dari tahap planning yang sesuai dengan skenario pembelajaran.
a.    Kegiatan awal: (10 menit)
1)    Memberi salam dan menanyakan keadaan siswa.
2)    Memotivasi siswa dengan pertanyaan.
3)    Menyampaikan tujuan, manfaat pembelajaran, dan kegiatan, yaitu siswa akan mempelajari materi internet pada salah satu layanan misal e-mail dengan menggunakan metode media V C D yang telah diberikan.
b.    Kegiatan Inti: (60 menit)
1)    Guru membentuk kelompok kecil yang terdiri atas 2 siswa dan menghadap sebuah komputer.
2)    Guru menjelaskan secara singkat prosedur pelaksanaan metode pembelajaran Media V C D.
3)    Guru memerintahkan siswa untuk menyalin file video ke masing-masing komputer siswa atau mungkin ke flashdis siswa untuk di bawa ke rumah. Pengcopyan bisa dilakukan dengan 2 cara, yaitu:
       -      menggunakan flashdisk
-      langsung dicopy dari server ke komputer siswa melalui network
4)    Siswa memutar video dan mencermati langkah-langkah yang harus dilakukan.
5)    Pemuataran video bisa dilakukan beberapa kali sesuai tingkat pemahaman siswa.
6)    Siswa dengan pantauan guru melakukan pembuatan account e-mail misalkan atau menerangkan pengertian internet sesuai tuntunan dari video.
c.    Penutup: (10 menit)
1)    Siswa merangkum hasil pembelajaran dengan bimbingan guru
2)    Guru memberi tugas kepada siswa untuk menemukan layanan search engine selain yang telah dipraktikkan tadi.
3.    Tahap Pengamatan
Tahap pengamatan dilakukan oleh guru yaitu melakukan pengamatan dan pengambilan data meliputi:
- data prestasi belajar siswa
-      data keaktifan siswa dalam melaksanakan metode pembelajaran video
- data minat belajar siswa
4.    Tahap Refleksi
Melakukan kegiatan menganalisis, menjelaskan dan menyimpulkan dari data yang sudah diperoleh dan hasil refleksi ini digunakan untuk melakukan perbaikan pada siklus selanjutnya.

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.        Deskripsi Situasi dan Kondisi Tempat Penelitian (Setting)
Lokasi penelitian adalah SMP Negeri 1 Takeran Magetan dengan alamat Desa Jomblang, Kecamatan Takeran, Kabupaten Magetan. Sekolah ini terletak sekitar 5 kilometer di sebelah selatan Kota Madiun dan merupakan sekolah SMP paling timur dari wilayah Kabupaten Magetan.
Sarana dan prasarana yang berkaitan dengan mata pelajaran TIK sudah cukup memadai. Setiap 2 orang siswa bisa menghadap sebuah komputer pentium IV dengan sistem operasi Windows XP. Jaringan internet sudah bisa diakses dengan mudah karena sekolah ini memperoleh jatah school net, yaitu layanan internet gratis dari pemerintah yang merupakan hasil kerjasama antara Diknas dan P.T. Telkom. Layanan school net yang diberikan oleh pemerintah merupakan jaringan internet berbasis ADSL dengan kecepatan akses bisa mencapai 1 MBps.
Siswa yang bersekolah di SMP 1 Takeran sebagian besar berasal dari keluarga kurang mampu dengan kemampuan akademis sedang ke bawah. Hal ini dapat dimengerti karena pada penerimaan siswa baru beberapa tahun terakhir tidak pernah “menolak” calon peserta didik. Berdasarkan indikasi ini maka siswa dengan prestasi “apapun” diterima di SMP ini. Kemajemukan input siswa dalam hal prestasi ternyata mempunyai kendala tersendiri dalam metode pembelajaran di kelas. Kesenjangan prestasi yang cukup jauh sering terjadi di suatu kelas. Hal ini mengakibatnya sulitnya menemukan metode pembelajaran yang berimbang antara siswa yang lebih mampu dalam hal akademis dan siswa yang kurang mampu. Akibatnya pembelajaran menjadi kurang sinergis yang pada akhirnya menurunkan prestasi belajar siswa.
Sebagai alternatif untuk menyeimbangkan situasi kelas, pada penelitian ini menerapkan metode pembelajaran video. Setiap kelompok kecil siswa menghadap sebuah komputer yang telah terisi file video tentang pemahaman internet.
Pada video ini disajikan secara jelas langkah demi langkah berinternet mulai dari nol kemampuan hingga mampu mengupload video ke internet pada kelas IX tepatnya KD 2.2 mengidentifikasi beberapa layanan informasi yang ada di internet. Video ini tidak menjelaskan dengan kalimat tentang kegiatan yang akan dilakukan siswa, melainkan secara jelas memperagakan proses yang nantinya harus dikerjakan siswa terhadap komputernya. Pada beberapa siswa yang merasa belum jelas dapat memutar kembali video tersebut tanpa menggangu siswa lainnya dan jika belum jelas juga dapat membawanya pulang dalam bentuk cakram optic yang dapat di lihat langsung di VCD player.
Video ini harus dibuat sendiri oleh guru sehingga dapat menyesuaikan dengan kondisi siswa  yang nantinya dihadapi siswa.
B.        Hasil Penelitian
Sebelum masuk ke siklus I kegiatan yang dilakukan adalah pengamatan pendahuluan untuk mengetahui kondisi awal siswa dan keadaan kelas.
SIKLUS I
1.    Tahap Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan adalah:
a.    Guru menyusun silabus dan rencana pembelajaran
b.    Sebelum mengajar guru membuat instrumen penelitian hasil belajar yaitu meliputi ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotor.
c.    Mempersiapkan alat dan bahan, yaitu Lab komputer lengkap dengan akses internet dan file video.
d.    Pembuatan LKS tentang pembuatan account e-mail yang dilakukan dengan metode pembelajaran video.
2.    Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan guru melaksanakan rencana pembelajaran yang telah dibuat. Pada awal kegiatan guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Selanjutnya guru memotivasi siswa dengan mengajukan beberapa pertanyaan.
Guru membentuk kelompok kecil yang terdiri atas 2 siswa dan menghadap sebuah komputer.      Selanjutnya guru menjelaskan secara singkat prosedur pelaksanaan metode pembelajaran video dan memerintahkan siswa untuk menyalin file video ke masing-masing komputer siswa. Siswa memutar video dan mencermati langkah-langkah yang harus dilakukan.           Pemuataran video bisa dilakukan beberapa kali sesuai tingkat pemahaman siswa. Siswa dengan pantauan guru melakukan langkah siswa browsing atau yang lain sesuai tuntunan dari video.


3.    Tahap Observasi
Pada tahap observasi guru melakukan pengambilan data serta mengamati jalannya pembelajaran. Data yang diambil meliputi:
a.    Hasil tes prestasi belajar siswa setelah belajar materi pembuatan account e-mail melalui media pembelajaran vcd.
Berdasarkan data hasil evaluasi setelah dilakukan tes unjuk kerja prosedur dan produk pada setiap siswa tentang materi pembuatan account e-mail yang dilaksanakan pada siklus I, dapat diketahui hasilnya pada tabel berikut:
No
KKM
Kriteria
Frekuensi
Prosentase
Keterangan
1
70
< 70
8
25%
Belum tuntas
2
≥ 70
24
75%
Tuntas
Jumlah
32
100%

Tabel 4.1 Hasil Tes Prestasi Belajar Siswa siklus I


Dari tabel tersebut dapat diketahui  bahwa jumlah siswa yang belum tuntas belajar pada siklus I adalah 8 siswa atau 25%, sedangkan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 24 siswa atau 75%.
b.    Hasil motivasi belajar siswa setelah belajar materi pembuatan account e-mail melalui media pembelajaran vcd tutorial.
Motivasi belajar siswa setelah belajar materi pembuatan account e-mail melalui media pembelajaran vcd tutorial dapat diketahui dengan menggunakan angket. Hasil angket siswa dapat dilihat pada tabel berikut:

No
Rentangan (%)
Frekuensi
Ketuntasan (%)
Predikat
1
0 – 20
-
-
Kurang sekali
2
21 – 40
-
-
Kurang
3
41 – 60
-
-
Cukup
4
61 – 80
14
43,75
Baik
5
81 – 100
18
56,25
Sangat baik
Jumlah
32
100,00

Tabel 4.3 Hasil Kreativitas siswa siklus I
Tabel 4.2 Motivasi belajar siswa


Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa 14 siswa atau 43,75% mendapat predikat baik, sedangkan 18 siswa atau 56,25% mendapat predikat sangat baik. Jumlah siswa keseluruhan adalah 32 siswa.
c.    Hasil kreativitas siswa setelah setelah belajar materi pembuatan account e-mail melalui media pembelajaran vcd.
Hasil kreativitas siswa setelah belajar materi menggunakan media pembelajaran vcd ternyata melebihi kemanpuan yang diharapkan hal ini dapat diketahui dengan menggunakan teknik observasi. Hasil observasi siswa dapat dilihat pada tabel berikut:
No
Rentangan (%)
Frekuensi
Ketuntasan (%)
Predikat
1
0 – 20
-
-
Kurang sekali
2
21 – 40
-
-
Kurang
3
41 – 60
6
18,75
Cukup
4
61 – 80
26
81,25
Baik
5
81 – 100
-
-
Sangat baik
Jumlah
32
100,00


Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa kreativitas siswa setelah belajar materi internet dengan media pembelajaran vcd pada siklus I adalah sebanyak 6 siswa atau 18,75% berpredikat cukup sedangkan 26 siswa atau 81,25% berpredikat baik. Jumlah siswa keseluruhan adalah 32 siswa.
4.    Refleksi
Pada tahap ini guru melakukan analisis hasil pengamatan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah pembelajaran menggunakan media video.
Dari analisis tersebut diperoleh data-data berupa hasil belajar, motivasi dan kreativitas siswa. Untuk motivasi siswa pada siklus I telah mencapai ketuntasan, sehingga pada siklus berikutnya hanya meningkatkan hasil prestasi belajar siswa dan kreativitas siswa.
Adapun permasalah yang muncul pada saat proses pembelajaran sebagai sebab tidak tercapainya ketuntasan hasil prestasi belajar dan kreativitas siswa di antaranya adalah sebagai berikut:
a.    Siswa masih belum memahami materi pembelajaran yang ditayangkan melalui video di depannya, tetapi segera bereksperimen internet membuat e-mail misalnya hingga akhirnya gagal.
b.    Beberapa siswa memberikan data pribadi yang tidak benar (ngawur). Padahal setiap isian data untuk pembuatan account e-mail misalnya ada aturan-aturan umum yang harus diikuti.
c.    Adanya faktor luar yaitu internet menjadi down ketika semua siswa secara serentak mengakses server e-mail.
Berdasarkan hasil refleksi dan untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan pada siklus I, maka perlu adanya tindakan lanjutan untuk memperbaikinya pada siklus II.

SIKLUS II
1.    Tahap Perencanaan
Kondisi awal pada siklus II diperoleh dari refleksi siklus I mengenai kekurangan-kekurangan yang harus diperbaiki pada siklus II. Untuk itu guru melakukan:
a.    Penyusunan silabus dan rencana pembelajaran
b.    Sebelum mengajar guru membuat instrumen penilaian hasil belajar yaitu meliputi ranah kognitif dan ranah psikomotor.
c.    Melakukan beberapa perbaikan dari kekurangan-kekurangan yang ada pada siklus I, yaitu:
-      Memperbaiki bagian video yang dirasa belum jelas bagi siswa.
-      Mengatur kegiatan akses internet sehingga tidak semua komputer mengakses internet bersamaan.
2.    Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan guru melaksanakan rencana pembelajaran yang telah dibuat. Pada awal kegiatan guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dilanjutkan dengan memberikan beberapa pertanyaan untuk memotivasi siswa.
Guru memberi penjelasan tentang penggunaan video tutorial serta memperjelas beberapa bagian yang masih belum dipahami siswa dengan baik.
Pada waktu pembelajaran dengan media V C D guru lebih banyak memantau dan mengarahkan siswa agar tidak pasif.
 3.   Tahap Observasi
Pada tahap observasi siklus II guru melakukan pengambilan data serta mengamati jalannya pembelajaran. Data yang diambil meliputi:
a.    Hasil tes prestasi belajar siswa setelah belajar materi pembuatan account e-mail misalnya melalui media pembelajaran vcd.
Berdasarkan data hasil evaluasi setelah dilakukan tes unjuk kerja prosedur dan produk pada setiap siswa tentang materi pembuatan account e-mail yang dilaksanakan pada siklus II, dapat diketahui hasilnya pada tabel berikut:
Tabel   Hasil Prestasi Belajar Siswa
No
KKM
Kriteria
Frekuensi
Prosentase
Keterangan
1
70
< 70
3
9,38%
Belum tuntas
2
≥ 70
29
90,62%
Tuntas
Jumlah
32
100%

Tabel 4.4 Hasil Tes Prestasi Belajar Siswa siklus II

Dari tabel tersebut dapat diketahui  bahwa jumlah siswa yang belum tuntas belajar pada siklus II adalah 3 siswa atau 9,38%, sedangkan jumlah siswa yang tuntas sebanyak  29 siswa atau 90,62%. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan.
b.    Hasil kreativitas siswa setelah setelah belajar materi pembuatan account e-mail melalui media pembelajaran vcd.
Hasil kreativitas siswa setelah belajar materi melalui media pembelajaran vcd dapat diketahui dengan menggunakan teknik observasi. Hasil observasi siswa dapat dilihat pada tabel berikut:
No
Rentangan (%)
Frekuensi
Ketuntasan (%)
Predikat
1
0 – 20
-
-
Kurang sekali
2
21 – 40
-
-
Kurang
3
41 – 60
2
6,25
Cukup
4
61 – 80
25
78,13
Baik
5
81 – 100
3
15,62
Sangat baik
Jumlah
32
100,00

Tabel 4.5 Hasil Kreativitas siswa siklus II

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa kreativitas siswa setelah belajar materi pembuatan account e-mail dengan media pembelajaran vcd pada siklus II adalah sebanyak 2 siswa atau 6,25% berpredikat cukup, 25 siswa atau 78,13% berpredikat baik, serta 3 siswa atau 15,62% berpredikat sangat baik. Jumlah siswa keseluruhan adalah 32 siswa.

Berikut ini disajikan data penelitian dari siklus I maupun siklus II dengan menggunakan teknik statistik diskripsif.
1.    Hasil tes prestasi belajar setelah pembelajaran dengan menggunakan media video.
Pengambilan data prestasi belajar siswa dilakukan dengan menggunakan tes unjuk kerja prosedur dan produk. Tes digunakan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa setelah proses pembelajaran. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada materi ini adalah 70. Hal ini berarti siswa dengan nilai lebih dari atau sama dengan 70 dianggap tuntas belajar.
Berikut ini adalah gambar peningkatan ketuntasan belajar siswa pada siklus I dan II.
Gb. 4.1 Hasil Tes Prestasi Belajar


Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat terjadi peningkatan dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I jumlah siswa yang tuntas sebanyak 24 atau 75% sedangkan pada siklus II menjadi 29 atau 90,62%.
2.    Hasil motivasi belajar siswa setelah pelaksanaan pembelajaran dengan media video.
Angket respon siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan media V C D diisi oleh siswa setelah kegiatan belajar mengajar selesai. Data angket respon siswa dianalisis dengan menggunakan prosentase. Berikut ini adalah gambar hasil angket respon siswa.
Gb. 4.2 Motivasi Belajar Siswa


Dari tabel tersebut tampak bahwa respon siswa sangat baik, yaitu untuk rentangan 61-80 = 43,75%, sedangkan rentangan 81-100 = 56,25%.
3.    Hasil kreativitas siswa dalam pelaksanaan pembelajaran dengan media video.
Hasil kreativitas siswa dalam pembelajaran ini diperoleh dengan observasi ketika proses belajar mengajar berlangsung. Dalam pelaksanaan pengamatan menggunakan 4 indikator, yaitu: keterampilan berpikir lancar, keterampilan berpikir rasional, keterampilan menganalisa, dan keterampilan menggunakan peralatan.
Penilaian dinyatakan dengan angka, yaitu mendapat predikat cukup dengan presentasi (41-60)%, prestasi baik (61-80)% dan prestasi sangat baik dengan rentangan nilai (81-100)%.
Berikut ini adalah gambar dari hasil kreativitas siswa setelah pembelajaran materi pembuatan account e-mail dengan metode video.
Gb. 4.3 Hasil Kreativitas Siswa



Dari gambar tersebut nampak bahwa adanya peningkatan kreativitas siswa dari siklus I ke siklus II, yaitu pada siklus II adanya 15,62% siswa dengan predikat sangat baik serta semakin menurunnya siswa dengan predikat cukup yang bergeser ke predikat baik atau sangat baik.



BAB V
PENUTUP
A.        Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan media pembelajaran video pada materi internet atau mungkin lainnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil perolehan yang membuktikan adalah terjadinya peningkatan hasil belajar siswa, dari siklus I yaitu 75% menjadi 90,62% pada siklus II. Peningkatan kreativitas belajar siswa juga terjadi peningkatan dari 81,25% berpredikat baik menjadi 93,75% berpredikat baik/sangat baik.
B.        Saran
Dari hasil penelitian ini, peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut:
1.    Pembelajaran dengan media V C D perlu diterapkan untuk meningkatkan prestasi pembelajaran materi internet di kelas IX.
2.    Pastikan semua komputer siswa mampu memutar file video sehingga media pembelajaran video dapat diputar dengan baik minimal windows media player harus ada.
3.    Pastikan bandwidth internet Lab. Komputer siswa cukup ketika semua komputer harus mengakses internet secara bersamaan.

DAFTAR PUSTAKA

Ali Akbar. 2007. Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: M2S
Arief S. Sardiman. 1992. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Azhar Arsyad. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Depdiknas. 2006. Lampiran Peraturan menteri Pendidikan nasional Nomor 22 Tahun 2006. Jakarta: Depdiknas
Herman Hudojo. 1990. Strategi Mengajar Belajar Matematika. Malang: IKIP Malang.
Nasution. 1999. Kurikulum Dan Pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Ratna Willis Dahar. 1989. Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga.
Slameto. 2002. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Bina Aksara.
Soeparno. 1988. Media Pengajaran Bahasa. Yogyakarta: PT Intan Pariwara.
Sukarsimi Arikunto. 2001. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Winkel W.S. 1987. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia.
Depdiknas. 2006. Lampiran Peraturan menteri Pendidikan nasional Nomor 22 Tahun 2006. Jakarta: Depdiknas


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN I

Sekolah                                   :           SMP Negeri 1 Takeran
Mata Pelajaran            :           Teknologi Informasi dan Komunikasi
Kelas/Semester           :           IX / 2
Alokasi waktu :           2 x 40 menit

A.   Standar Kompetensi
2.    Menggunakan internet untuk memperoleh informasi

B.   Kompetensi Dasar
2.2  Mengidentifikasi beberapa layanan yang ada di internet

C.   Tujuan Pembelajaran
1.    Peserta didik dapat menyebutkan menyebutkan alamat situs penyedia layanan e-mail.
2.    Peserta didik dapat mengakses alamat situs penyedia layanan e-mail.
3.    Peserta didik dapat melakukan pendaftaran pembuatan account e-mail baru.
4.    Peserta didik dapat mengisi form pendaftaran pembuatan account e-mail baru.
5.    Peserta didik dapat melakukan proses aktivasi account e-mail baru.

D.   Materi Pembelajaran
Pembuatan account e-mail baru pada server http://mail.yahoo.co.id
E.    Metode Pembelajaran
1.    Eksperimen
2.    Diskusi informasi
F.    Skenario/Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1.    Kegiatan pendahuluan (10 menit)
a.    Guru menanyakan kepada peserta didik tentang pengertian umum e-mail.
b.    Guru memberikan apresiasi terhadap jawaban dari peserta didik
2.    Kegiatan Inti (60 menit)
a.    Peserta didik memutar file video tutorial tentang pembuatan account e-mail baru pada yahoo mail.
b.    Guru menanyakan beberapa hal tentang pembuatan account e-mail kepada peserta didik berdasarkan tayang video yang diamati.
c.    Peserta didik melakukan eksperimen tentang pembuatan account e-mail baru dengan ketentuan tiap siswa satu e-mail.
3.    Kegiatan Penutup (10 menit)
a.    Peserta didik dengan bimbingan guru merangkum hasil pembelajaran.
b.    Guru memberi tugas kepada peserta didik untuk membuat account e-mail yang lain (berbeda provider) dari warnet atau tempat lain di luar sekolah.
G.   Sumber Belajar
1.    Buku materi “Teknologi Informasi dan Komunikasi kelas IX”
2.    Video Tutorial Pembuatan Account E-mail
H.   Penilaian
       1.  Penilaian hasil belajar dengan tes unjuk kerja
       2.  Penilaian kreativitas belajar dengan mengisi lembar observasi
       3.  Penilaian motivasi belajar dengan angket


Mengetahui,                                                                                                          Takeran, Januari 2011
Kepala SMPN 1 Takeran                                                                                Guru Mata Pelajaran,


Drs. EDY SISWANTO, M.Pd                                                             SUPRIYADI, S.Pd
NIP. 19620214 198803 1 011                                                             19720807 199802 1 003



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN II

Sekolah                                   :           SMP Negeri 1 Takeran
Mata Pelajaran            :           Teknologi Informasi dan Komunikasi
Kelas/Semester           :           IX / 2
Alokasi waktu :           2 x 40 menit

A.   Standar Kompetensi
2.    Menggunakan internet untuk memperoleh informasi

B.   Kompetensi Dasar
2.2  Mengidentifikasi beberapa layanan yang ada di internet

C.   Tujuan Pembelajaran
1.    Peserta didik dapat menyebutkan menyebutkan alamat situs penyedia layanan e-mail.
2.    Peserta didik dapat mengakses alamat situs penyedia layanan e-mail.
3.    Peserta didik dapat melakukan pendaftaran pembuatan account e-mail baru.
4.    Peserta didik dapat mengisi form pendaftaran pembuatan account e-mail baru.
5.    Peserta didik dapat melakukan proses aktivasi account e-mail baru.

D.   Materi Pembelajaran
Pembuatan account e-mail baru pada server http://mail.google.com
E.    Metode Pembelajaran
1.    Eksperimen
2.    Diskusi informasi
F.    Skenario/Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1.    Kegiatan pendahuluan (10 menit)
a.    Guru menanyakan kepada peserta didik untuk menyebutkan beberapa alamat situs penyedia layanan e-mail.
b.    Guru memberikan apresiasi terhadap jawaban dari peserta didik
2.    Kegiatan Inti (60 menit)
a.    Peserta didik memutar file video tutorial tentang pembuatan account e-mail baru pada google mail.
b.    Guru menanyakan beberapa hal tentang pembuatan account e-mail kepada peserta didik berdasarkan tayang video yang diamati.
c.    Peserta didik melakukan eksperimen tentang pembuatan account e-mail baru dengan ketentuan tiap siswa satu e-mail.
3.    Kegiatan Penutup (10 menit)
a.    Peserta didik dengan bimbingan guru merangkum hasil pembelajaran.
b.    Guru memberi tugas kepada peserta didik untuk membuat account e-mail yang lain (berbeda provider) dari warnet atau tempat lain di luar sekolah.
G.   Sumber Belajar
1.    Buku materi “Teknologi Informasi dan Komunikasi kelas IX”
2.    Video Tutorial Pembuatan Account E-mail
H.   Penilaian
       1.  Penilaian hasil belajar dengan tes unjuk kerja
       2.  Penilaian kreativitas belajar dengan mengisi lembar observasi
       3.  Penilaian motivasi belajar dengan angket


Mengetahui,                                                                                                          Takeran, Januari 2011
Kepala SMPN 1 Takeran                                                                                Guru Mata Pelajaran,


Drs. EDY SISWANTO, M.Pd                                                             SUPRIYADI, S.Pd
NIP. 19620214 198803 1 011                                                             19720807 199802 1 003


Sintak Pembelajaran

No.
Jenis Kegiatan
Guru
Siswa
Ket.
1.










2.



3.



4.

Tahap Perencanaan









Tahap pelaksanaan


Tahap pengamatan


Tahap refleksi
-  Menyiapkan silabus dan RPP
-  Menyiapkan file video yang diperlukan
-  Menyiapkan alat evaluasi hasil belajar meliputi:
   - Ranah afektif
   - Ranah psikomotor

-  Melakukan pembelajaran sesuai dengan RPP

-  Melakukan pengamatan dan pengambilan data

-  Menentukan langkah yang akan diambil pada siklus selanjutnya

-  Menyiapkan buku pelajaran
-  Menyiapkan LKS








-  Mengikuti kegiatan pembelajaran


-



-





Angket Respon Siswa Terhadap Kegiatan Pembelajaran
Dengan media Video Tutorial

Nama               :           ………………………….
Kelas / No       :           …….. / ………

Petunjuk pengisian angket:
1.    Tulislah terlebih dahulu nama, kelas, dan no. absen pada tempat yang tersedia.
2.    Baca dan pahamilah pertanyaan sebelum menjawab
3.    Pilihlah jawaban yang sesuai kamu rasakan.
4.    Berilah tanda silang pada jawaban yang Anda pilih

1.    Apakah Anda senang dengan pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi?
       A. Sangat senang                                   C. Biasa
       B. Senang                                              D. Tidak senang

2.    Apakah Anda senang dengan materi pelajaran internet?
       A. Sangat senang                                   C. Biasa
       B. Senang                                              D. Tidak senang

3.    Apakah Anda senang dengan media pembelajaran video?
       A. Sangat senang                                   C. Biasa
       B. Senang                                              D. Tidak senang

4.    Bagimana animasi video tutorial yang Anda amati?
       A. Sangat senang                                   C. Biasa
       B. Senang                                              D. Tidak senang

5.    Apakah Anda menyenangi urut-urutan pembuatan account e-mail pada video tersebut?
       A. Sangat senang                                   C. Biasa
       B. Senang                                              D. Tidak senang

6.    Bila guru mengumumkan akan menggunakan media V C D pada materi lainnya, bagaimanakah perasaan Anda?
       A. Sangat senang                                   C. Biasa
       B. Senang                                              D. Tidak senang

7.    Bagaimanakah perasaanmu setelah mengikuti tuntunan yang ada dan berhasil membuat sebuat account e-mail baru?
       A. Sangat senang                                   C. Biasa
       B. Senang                                              D. Tidak senang

8.    Bagaimanakah perasaanmu ketika diminta guru untuk membantu siswa dari kelas lain pada materi yang sama dengan media video?
       A. Sangat senang                                   C. Biasa
       B. Senang                                              D. Tidak senang

9.    Ada bagian dari materi pelajaran yang belum jelas, kemudian Anda memutar kembali video dan akhirnya menjadi jelas. Bagaimanakah perasaan Anda?
       A. Sangat senang                                   C. Biasa
       B. Senang                                              D. Tidak senang

10.  Guru meminta kepada Anda untuk memberi masukan beberapa materi yang sekiranya perlu dibuatkan video. Bagaimanakah perasaan Anda?
       A. Sangat senang                                   C. Biasa
       B. Senang                                              D. Tidak senang

Hasil Angket Siswa Dalam
Pelaksanaan Pembelajaran dengan media Video Tutorial
Mata Pelajaran            :           Teknologi Informasi dan Komunikasi
Kelas/semester            :           IX / 2
No
Nama Siswa
Tanggapan Siswa
Nilai
Skor
SS
S
B
TS
%
Huruf
1
ADI PRATAMA
6
2
2

34
85,0%
A
2
ALFIAN SAPUTRA
3
3
4

29
72,5%
B
3
BAMBANG PRAMUJIANTO
6
2
2

34
85,0%
A
4
BAYU ARYANTONI
5
4
1

34
85,0%
A
5
CINDRA RAHMADIARI
3
3
3
1
28
70,0%
B
6
DEWI NUR HANIFAH
5
3
2

33
82,5%
A
7
DIAH MEKARSARI
9

1

38
95,0%
A
8
DIDIK DWI PRASETYO
4
2
2
2
28
70,0%
B
9
DIAH AYUK SULISTYAWATI
2
4
2
2
26
65,0%
B
10
DWI LESTARI
6
3

1
34
85,0%
A
11
DWI PRASTYO FEBRIANA
7
1
1
1
34
85,0%
A
12
DWI RATNANINGTYAS
8
1
1

37
92,5%
A
13
FARDHANI RIZKY ARDIAN
6
2
1
1
33
82,5%
A
14
FEBRI SUGIANTORO
7
2

1
35
87,5%
A
15
HERY SETYAWAN
3
5

2
29
72,5%
B
16
HUDAN FAUZI KARUNIA
2
5
1
2
27
67,5%
B
17
IBNU KUKUH SAPUTRA
2
6
2

30
75,0%
B
18
IFA IHTIA
4
5
1

33
82,5%
A
19
INDAH SULISTYOWATI
3
4
1
2
28
70,0%
B
20
KOMBO BAGUS PRASETYO
3
3
3
1
28
70,0%
B
21
NAWANG PURBORINI
5
4

1
33
82,5%
A
22
PIPIT CAHYA SAPUTRI
3
5

2
29
72,5%
B
23
PUPUT DIAN PURNAMA
4
2
4

30
75,0%
B
24
RISKA YUNIANANING TRIYAS
6
1
3

33
82,5%
A
25
RIZA RIYANTO
5
4
1

34
85,0%
A
26
SITARESMI CHOIRUL PUTRI
3
4
2
1
29
72,5%
B
27
TRI BANGKIT HIDAYAT
6
2
1
1
33
82,5%
A
28
TYAS FURI HANDAYANI
3
5
1
1
30
75,0%
B
29
WAHYU DWI PRATIWI
6
4


36
90,0%
A
30
WIDODO EKO SAPUTRO
4
3
2
1
30
75,0%
B
31
YOGA ARIF ANDREAN UTOMO
7
1
2

35
87,5%
A
32
YOSSY NURHIDAYATI
4
5
1

33
82,5%
A